Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Keajaiban Jatuh Cinta: Proses, Kekuatan, dan Kenyataan



Jika rindu itu gelombang, maka ia bergemuruh. Dan jika cinta itu berwarna maka ia adalah pelangi. Begitu pula jika kasih adalah mendung maka ia menjelma menjadi hujan.

Jatuh cinta. Ia adalah bagian dari riak-riak rasa. Terjadi pada seorang insan yang tiba-tiba terikat pada sebuah pesona. Kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa. Tapi, kondisi jatuh cinta itu karena ada presepsi awal yang tertanam dalam benak anak manusia dalam hal mendefinisikan kekaguman.

Cinta memang bersifat universal, artinya tidak melulu dengan seseorang yang berbeda jenis. Namun, proses jatuh cinta adalah hal yang memang dialami semua orang. Seorang bayi yang baru lahir, akan jatuh cinta pada ibunya. Simplenya adalah ada pesona yang hadir pada sang bayi, yang saat itu dan ia pahami secara sederhana, ibunyalah yang telah memberikan rasa aman baginya. 

Bagaimanapun juga, proses jatuh cinta itu pasti karena sebuah sebab. Entah disadari atau tidak. Walaupun ada yang bilang kita tidak bisa memilih untuk jatuh cinta dengan siapa dan dengan cara bagaimana.

Cinta Merah Muda


Jatuh cinta adalah sebuah proses yang ajaib. Bisa dikatakan anugrah. Kondisi seseorang yang sedang jatuh cinta menimbulkan prilaku berragam. Menciptakan desiran pada hati dengan ritme degup detak jantung yang tidak stabil. Saya sedang tidak jatuh cinta. Namun, saya pernah merasakannya. 

Kesempatan ini, saya mengkhususkan menuliskan tentang betapa ajaibnya sebuah aktivitas jatuh cinta. Karena situasi ini sedang terjadi pada sahabat saya. Ia sedang jatuh cinta dan mendamba sangat dalam untuk bisa berdampingan dengan pria tersebut. 

Kondisi jatuh cinta itu menimbulkan banyak pertanyaan baginya. Apalagi cinta itu terjadi hanya kerena satu kali pertemuan. Tapi usai itu, dampak jatuh cintanya membuatnya sedikit limbung.  Prosesnya begitu cepat. Saya dan ia, pernah berfikir bahwa pada rentangan garis usia kami, jatuh cinta dapat ditakar dengan logika. 

Atau tidak akan mudah bagi kami untuk jatuh cinta lagi, karena usia kami jauh dari usia remaja, dimana usia tersebut tidak terlalu banyak menggunakan logika dalam hal menyukai sesuatu. Selain itu, kami sudah banyak memiliki pengalaman hidup. Sehingga dengan sekuat tenaga berharap jatuh cinta tidak mencincang hati menjadi serpihan kecil-kecil.

Dan ternyata salah. Tepatnya saya yang salah. Kerena hingga tulisan ini saya buat, sebuah keindahan dan keajaiban cinta baru ada pada sebuah film korea. Karena bagi saya proses jatuh cinta adalah sebuah kejadian pagi, sedangkan kita harus menghadapi siang dan malam kehidupan. Jatuh cinta adalah salah satu bagian dari aktivitas hidup. Ia adalah riak-riak rasa, satu dari sekian banyak rasa dalam kalbu seseorang manusia.

Namun, cinta bagi sahabat saya itu membuat saya merenung, cinta adalah fitrah yang tidak terbantahkan. Maka saya katakan padanya, nikmatilah rasa itu. Ekspresikan cinta dengan anggun, dengan aturan Tuhan terhadap yang mengikat kita agar selamat dari kejahatannya. 

Biasanya patah hati membuat berderai air mata, tapi ternyata bagi dia jatuh cinta membuatnya matanya basah. Dan yang membuat saya kagum, jatuh cinta yang terjadi padanya membuatnya semakin banyak memeluk sajadah. Kami sama-sama menyakini cinta adalah bagian tanda atau serangkaian pesan Tuhan yang ingin Dia sampaikan.

Jatuh cinta adalah kekuatan


Cinta adalah sebuah kekuatan dan akan berakhir pada sebuah tindakan pengorbanan. Maka karena hal itulah, saat tengah di mandikan sebuah rasa bernama cinta, setidaknya kita harus membangun pertahanan. Sehingga cinta tidak mengubur hati kita hidup-hidup. Yang membuatnya tidak bernafas saat jatuh cinta menjadi patah hati. Karena ada kalanya tangan bisa bertepuk hanya sebelah. Atau ada mata kunci yang hilang, sehingga ada ruang dalam hati kita belum bisa terbuka oleh seseorang yang tepat.

Karena walaupun ruangan di hati itu ingin sekali berpenghuni, nyatanya ia hanya bisa diisi oleh seseorang yang ditakdirkan Tuhan untuk mendiaminya selamanya. 


Jatuh cintalah berkali-kali


Seperti yang saya katakan tadi, jatuh cinta adalah pagi. Kondisi tanpa syarat. Bahkan bisa pada kondisi rasa yang klimaks. Oleh sebab itu, kondisi itulah yang bisa disebut buta dan mampu membuat seseorang mengabaikan apapun. Ada energi yang terjadi didalamnya. Dan saat kita melanjutkan ke bagian siang dan malam. Energi pagi seseorang yang sedang jatuh cinta memudar. Maka jika kondisi jatuh cinta dapat dibuat  berulang-ulang, lakukanlah.

Seorang anak akan jatuh cinta berkali-kali dengan orang tuanya. Suami yang jatuh cinta lagi pada istrinya lagi, begitu sebaliknya. Dan buat para single, jatuh cintalah dengan anggun. Sehingga dapat bertindak dengan aturan yang baik. Karena bisa jadi jatuh cinta adalah anugrah. Karena tidak semua orang dapat ditakdirkan jatuh cinta lagi.

DS, 14 Desember 2014