Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah


Hikmah. Itu yang saya tunggu dari apa yang telah terjadi pada saya. wajibnya, setiap insan di bumi ini pasti punya masalah. Itulah yang membuat cerita hidup menarik. Saat ini, saya coba berdiri diantara kerumitan sebuah jalan cerita.

Saya di penuhi tanya. Yang dari beberapa tanya itu hanya Allah yang tahu. Tuhan saya. Saya memang harus banyak berevalusasi diri, dari kemudahan hidup yang melumuri saya, mungkin tidak masalah untuk saya tersandung. Dari sebuah kelalaian saya sendiri. Sungguh, saya memang telah berusaha untuk tidak lalai. Tapi, inikah cara Tuhan untuk saya menyadari sebuah hakikat hidup. Saat saya tersandung kali ini, sakitnya belum seberapa dengan orang lain yang lebih malang. Seharusnya saya tetap menyemai syukur.

Saya kan tidak pernah tahu, apakah dari cara saya berpikir terbersit sombong, dari cara saya bicara terlintas riya, dari cara saya beribadah terselip pamrih duniawi dan saya benar-benar tidak pernah tahu. Inilah cara Tuhan menegur saya, agar saya lari padaNya merasakan pelukanNya. Hangat. Saya butuh itu.

Saat ini pun saya tahu, Allah tidak meninggalkan saya. Dia mengajari saya cara ‘membaca’ kesalahan saya. Dan dia menanamkan tenang hingga saat ini. Hikmah. Itu kah? Saya memang banyak bertanya padaNYA.

Bagaimanapun juga hanya Allah yang tahu mengenai diri saya. Atau nanti Allah tunjukan siapa saya sebenarnya. Sehingga saya mampu mengusahakan sebuah perbaikan dan menikmati buah hikmah sambil mengaguk-nganguk mengerti betapa kerdilnya saya. Betapa saya harus lebih menghargai kebaikan orang-orang di sekeliling saya dan menjaga kepercayaan, dan saya mengurangi lalai saya. Semoga.

DS, 23 Jan. 12